oleh: Misbakhul Ilham
Akhlak
tasawwuf merupakan solusi tepat
dalam mengatasi krisis-krisis akibat modernisasi untuk melepaskan dahaga dan
memperoleh kesegaran dalam mencari tuhan. Intisari ajaran tasawwuf adalah bertujuan memperoleh hubungan langsung
dan didasari dengan Tuhan, sehingga seseorang merasa dengan kesadarannya itu
berada di hadirat-Nya. Tasawwuf perlu dikembangkan dan di sosoalisasikan kepada
masyarakat dengan beberapa tujuan, antara lain:
1. Menyelamatkan
manusia dari kebingunan dan kegelisaan yang mereka rasakan sebagai akibat
kurangnya nilai-nilai spiritual.
2. Memahami
tentang aspek asoteris Islam, baik terhadap masyarakat Muslim maupun non
Muslim.
3. Menegaskan
kembali bahwa aspek asoteris Islam (tasawwuf) adalah jantung ajaran
Islam[1].
Upaya-upaya ini memang
harus dilaksanakan di kehidupan modern karena dengan cara bertasawwuf ini
seseorang akan merasakan dirinya dekat kepada Tuhannya. Upaya ini antara lain
dilakukan kontemplasi, melepaskan diri dari jeratan dunia yang senantiasa
berubah dan bersifat sementara. Karena dengan bertasawwuf seseorang akan
mengetahui sesuatu yang dapat membuatnya senang dalam waktu sementara dan
sesuatu yang dapat dinikmati selamanya
atau kenikmatan yang hakiki. Selanjutnya tasawwuf juga melatih manusia agar
memiliki ketajaman batin dan kehalusan budi pekerti. Sikap batin dan budi
pekerti yang tajam ini menyebabkan ia
akan selalu mengutamakan pertimbangan kemanusiaan pada setiap masalah yang
dihadapi. Dengan demikian ia akan terhindar dari perbuatan yang tercela menurut
agama.
Upaya-upaya yang lain
juga dapat dilakukan seperti penerapan konsep zuhud dalam kehidupan modern.
sikap zuhud ini bila dilaksanakan dapat menghindarkan seseorang dalam hal
menyukai kehidupan yang serba mewah dan materialistik. Tetapi bukan berarti
kita tidak bekerja, hanya saja sikap hati kita berkata bahwa semua yang berbau
duniawi adalah hal yang sementara dan
tidak kekal. Seorang sufi dalam ajaran tasawwuf, biasanya melaksanakan konsep
ini dengan cara meninggalkan kenikmatan-kenikmatan duniawi, tetapi mereka tetap
mengikuti perkembangan zaman, seperti: mereka tetap memakai mobil, handphone
atau yang lainnya. Tetapi menurut pandangan hati mereka semua itu adalah
kebutuhan primer, dan hanya digunakan ketika mereka membutuhkan saja, tetapi
yang harus kita ketahui bahwa konsep zuhud dalam kehidupan modern ini adalah
bahwa semua hal duniawi masih harus kita cari,
tetapi kondisi hati kita dalam dunia tersebut tetap berpegang teguh pada
konsepnya yaitu tidak sampai menyukai kehidupan yang berbau dunia atau yang
terlalu mewah.
Selanjutnya ajaran
tawakkal pada Tuhan menyebabkan ia memiliki pegangan yang kokoh, karena ia
telah mewakilkan atau menggadaikan dirinya sepenuhnya pada tuhan, sikap
tawakkal ini akan mengatasi sikap stress yang dialami oleh manusia. Begitu juga
pada ajaran Uzlah yang sering dilakukan Rosulullah pada saat hidup dalam
keramaian masyarakat Makkah. Uzlah ini
memang penting bagi seseorang yang hidup di masa modern, karena dengan uzlah
ini seseorang akan merasakan dirinya menjadi lebih tenang dari keramaian kota,
dan merasa dirinya lebih mudah dekat dengan Tuhannya. Tetapi ia harus tetap
mengendalikan aktivitasnya sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan, serta
aktivitas-aktivitas yang wajib dilakukanya selain ibadah.
Dalam problematika
kehidupan modern juga banyak seseorang yang sering frustasi, putus asa dan
emosional dalam hidupnya. Hal ini disebabkan karena kesempitan hati mereka
dalam menerima sesuatu yang tidak diinginkannya sebelumnya. Namun dalam ajaran
tasawwuf ada sikap Sabar, tabah, maupun ridla, yang mampu mengendalikan
emosional atau sikap frustasi seseorang dalam menghadapi suatu cobaan. Maka
dalam hal ini peran tasawwuf dalam kehidupan modern sangat penting bagi
masyarakat yang sering mengalami problematika kehidupan dalam hidupnya, karena
tujuan akhir dari ajaran tasawwuf adalah untuk mendekatkan diri seorang hamba
kepada Allah sebagai Khaliknya melalui Riyadhoh melalui stasiun-stasiun atau
maqomat-maqomat tertentu, dengan selalu mensucikan jiwa lahir dan bathin dalam
upaya mempersiapkan diri menggapai ma’rifatullah sampai pada tingkat bertemu
dan menyatu dengan Allah menuju kehidupan yang abadi[2].
Apabila seseorang
mengalami kebingungan, kebimbangan, dan kehampaan dalam mengarungi bahtera
kehidupan ini karena menghadapi berbagai problem dan permasalahan, silahkan
kembali kepada agama sesegera mungkin, insyaAllah agama akan memberikan solusi
yang terbaik bagi umatnya. Kehampaan spiritual yang dialami oleh orang-orang
barat, bahkan disebabkan paradigm peradaban yang mereka bangun dari awal telah
menyatakan adanya pemisahan antara sains dan agama, padahal keduanya harus
saling bersinegri. Tasawwuf islam tidak menafikan sains, bahkan tasawwuf Islam
banyak menyumbangkan pemikiran dalam bidang filsafat, sastra, musik, tarian,
psikologi, dan sains modern.
Dengan demikian dalam kehidupan modern,
tasawwuf menjadi obat yang mengatasi krisis kerohanian manusia modern yang
telah lepas dari pusat dirinya, sehingga ia tidak mengenal lagi siapa dirinya,
arti dan tujuan dari hidunya. Ketidakjelasan atas makna dan tujuan hidup ini
membuat penderitaan bathin, maka lewat spiritualitas Islam lading kering jadi
tersirami air sejuk dan memberikan penyegaran serta mengarahkan hidup lebih
baik dan jelas arah tujuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar