Selasa, 19 Januari 2016

Peran Tasawwuf Dalam Kehidupan Modern

oleh: Misbakhul Ilham

            Akhlak tasawwuf  merupakan solusi tepat dalam mengatasi krisis-krisis akibat modernisasi untuk melepaskan dahaga dan memperoleh kesegaran dalam mencari tuhan. Intisari ajaran tasawwuf  adalah bertujuan memperoleh hubungan langsung dan didasari dengan Tuhan, sehingga seseorang merasa dengan kesadarannya itu berada di hadirat-Nya. Tasawwuf perlu dikembangkan dan di sosoalisasikan kepada masyarakat dengan beberapa tujuan, antara lain:
1.      Menyelamatkan manusia dari kebingunan dan kegelisaan yang mereka rasakan sebagai akibat kurangnya nilai-nilai spiritual.
2.      Memahami tentang aspek asoteris Islam, baik terhadap masyarakat Muslim maupun non Muslim.
3.      Menegaskan kembali bahwa aspek asoteris Islam (tasawwuf) adalah jantung ajaran Islam[1].
Upaya-upaya ini memang harus dilaksanakan di kehidupan modern karena dengan cara bertasawwuf ini seseorang akan merasakan dirinya dekat kepada Tuhannya. Upaya ini antara lain dilakukan kontemplasi, melepaskan diri dari jeratan dunia yang senantiasa berubah dan bersifat sementara. Karena dengan bertasawwuf seseorang akan mengetahui sesuatu yang dapat membuatnya senang dalam waktu sementara dan sesuatu yang dapat dinikmati  selamanya atau kenikmatan yang hakiki. Selanjutnya tasawwuf juga melatih manusia agar memiliki ketajaman batin dan kehalusan budi pekerti. Sikap batin dan budi pekerti yang tajam  ini menyebabkan ia akan selalu mengutamakan pertimbangan kemanusiaan pada setiap masalah yang dihadapi. Dengan demikian ia akan terhindar dari perbuatan yang tercela menurut agama.
Upaya-upaya yang lain juga dapat dilakukan seperti penerapan konsep zuhud dalam kehidupan modern. sikap zuhud ini bila dilaksanakan dapat menghindarkan seseorang dalam hal menyukai kehidupan yang serba mewah dan materialistik. Tetapi bukan berarti kita tidak bekerja, hanya saja sikap hati kita berkata bahwa semua yang berbau duniawi  adalah hal yang sementara dan tidak kekal. Seorang sufi dalam ajaran tasawwuf, biasanya melaksanakan konsep ini dengan cara meninggalkan kenikmatan-kenikmatan duniawi, tetapi mereka tetap mengikuti perkembangan zaman, seperti: mereka tetap memakai mobil, handphone atau yang lainnya. Tetapi menurut pandangan hati mereka semua itu adalah kebutuhan primer, dan hanya digunakan ketika mereka membutuhkan saja, tetapi yang harus kita ketahui bahwa konsep zuhud dalam kehidupan modern ini adalah bahwa semua hal duniawi masih harus kita cari,  tetapi kondisi hati kita dalam dunia tersebut tetap berpegang teguh pada konsepnya yaitu tidak sampai menyukai kehidupan yang berbau dunia atau yang terlalu mewah.
Selanjutnya ajaran tawakkal pada Tuhan menyebabkan ia memiliki pegangan yang kokoh, karena ia telah mewakilkan atau menggadaikan dirinya sepenuhnya pada tuhan, sikap tawakkal ini akan mengatasi sikap stress yang dialami oleh manusia. Begitu juga pada ajaran Uzlah yang sering dilakukan Rosulullah pada saat hidup dalam keramaian masyarakat  Makkah. Uzlah ini memang penting bagi seseorang yang hidup di masa modern, karena dengan uzlah ini seseorang akan merasakan dirinya menjadi lebih tenang dari keramaian kota, dan merasa dirinya lebih mudah dekat dengan Tuhannya. Tetapi ia harus tetap mengendalikan aktivitasnya sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan, serta aktivitas-aktivitas yang wajib dilakukanya selain ibadah.
Dalam problematika kehidupan modern juga banyak seseorang yang sering frustasi, putus asa dan emosional dalam hidupnya. Hal ini disebabkan karena kesempitan hati mereka dalam menerima sesuatu yang tidak diinginkannya sebelumnya. Namun dalam ajaran tasawwuf ada sikap Sabar, tabah, maupun ridla, yang mampu mengendalikan emosional atau sikap frustasi seseorang dalam menghadapi suatu cobaan. Maka dalam hal ini peran tasawwuf dalam kehidupan modern sangat penting bagi masyarakat yang sering mengalami problematika kehidupan dalam hidupnya, karena tujuan akhir dari ajaran tasawwuf adalah untuk mendekatkan diri seorang hamba kepada Allah sebagai Khaliknya melalui Riyadhoh melalui stasiun-stasiun atau maqomat-maqomat tertentu, dengan selalu mensucikan jiwa lahir dan bathin dalam upaya mempersiapkan diri menggapai ma’rifatullah sampai pada tingkat bertemu dan menyatu dengan Allah menuju kehidupan yang abadi[2].
Apabila seseorang mengalami kebingungan, kebimbangan, dan kehampaan dalam mengarungi bahtera kehidupan ini karena menghadapi berbagai problem dan permasalahan, silahkan kembali kepada agama sesegera mungkin, insyaAllah agama akan memberikan solusi yang terbaik bagi umatnya. Kehampaan spiritual yang dialami oleh orang-orang barat, bahkan disebabkan paradigm peradaban yang mereka bangun dari awal telah menyatakan adanya pemisahan antara sains dan agama, padahal keduanya harus saling bersinegri. Tasawwuf islam tidak menafikan sains, bahkan tasawwuf Islam banyak menyumbangkan pemikiran dalam bidang filsafat, sastra, musik, tarian, psikologi, dan sains modern.
Dengan demikian dalam kehidupan modern, tasawwuf menjadi obat yang mengatasi krisis kerohanian manusia modern yang telah lepas dari pusat dirinya, sehingga ia tidak mengenal lagi siapa dirinya, arti dan tujuan dari hidunya. Ketidakjelasan atas makna dan tujuan hidup ini membuat penderitaan bathin, maka lewat spiritualitas Islam lading kering jadi tersirami air sejuk dan memberikan penyegaran serta mengarahkan hidup lebih baik dan jelas arah tujuannya.



[1] Muflikhin, Akhlak, h. 58.
[2] Muflikhin, Akhlak, h.59.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar