Selasa, 19 Januari 2016

Pengaruh Sholat Dalam Kehidupan Sehari-hari

oleh: Misbakhul Ilham

            Dalam agama islam ada sebuah kitab yang didalamnya itu sendiri merupakan wahyu-wahyu (ucapan/perkataan) Allah SWT yang diturunkan melalui para Nabi dan Rosulnya. Pelaksanaannya dijelaskan dalam sabda rosul, baik berupa gerak-gerik dan perbuatan beliau semasa hidup. Sebagaimana semua ibadah dalam islam, di samping mempunyai segi kerohanian untuk menjaga hubungan dampak kejiwaan pribadi dengan Allah, ibadah shalat juga mempunyai dampak kejiwaan, sosial, dan lain sebagainya dalam kehidupan bermasyarakat.
                             Agama adalah hal pokok dalam kehidupan manusia apalagi bermasyarakat. Shalat dapat dilakukan secara individual, tetapi lebih baik apabila dilakukan secara berjamaah dan terutama di masjid. Masjid adalah tempat ibadah nya orang islam. Masjid tempat penting yang digunakan sebagai tempat ibadah dan di sebut juga rumah Allah. Hal ini tentu saja karena manfaatnya terhadap masyarakat. Hikmah yang utama itu menunjukkan keutuhan masyarakat islam dalam bahu membahu menyembah Allah. Dengan shalat lima waktu sehari semalam secara berjamaah, masing-masing jama’ah dapat saling mengenal dan saling membahu, seperti apabila diantara jama’ah ada yang menderita sakit atau tertimpa musibah, semua jamaah segera dapat mengetahui dan dapat segera memberi bantuan baik moril
maupun materiil yang bertujuan untuk meringankan penderitaan orang yang tertimpa musibah tersebut..
Suara azan yang dikumandangkan sebelum melakukan shalat  itu sebagapemberitahuan telah masuknya waktu shalat. Hal itu mengandung hukmah bahwa masyarakat diingatkan dalam lima waktu sehari semalam akan kebesaran Allah, agar segera berhubungan dengan Allah melalui shalat. Masyarakat diminta sejenak untuk meninggalkan pekerjaan yang  sedang dilakukan untuk mengingat Allah. Dan pengaruh sholat dalam kehidupan sehari-hari sangatlah banyak, baik dalam segi makna bacaan sholat dan pengaruh sholat dalam kesehatan, adapun pengaruh sholat dalam segi bacaan,  makna dan hikmah disetiap gerak-gerik sholat ada banyak.
Hasan berkata bahwa Amir bin Abdillah pernah mendengar apa yang di ingat oleh sebagian orang tentang urusan pekerjaan mereka ketika sedang melakukan sholat.”Apa kalian menemukanya?” tanya amir. “ya,” jawab mereka. Lalu dia berkata, “ Demi allah, aku lebih suka perutku di tusuk dengan tombak dari berbagai arah dari pada aku di kuasai oleh hawa nafsuku ketika sholat.
          Karena sholat adalah ibadah mahdhah atau ritual maka dasar dan tata caranya harus sebagaimana yang di ajarkan oleh Rosulullah SAW. Siapapun yang melaksanakanya, harus melakukan sesuai dengan yang di ajarkan oleh Rosulullah SAW. Siapapun yang melaksanakanya, harus melakukan sesuai dengan yang telah di ajarkan oleh Rosullullah. Oleh karena itu, mari kita hayati setiap proses yang menghantarkan kita menuju sholat yang sempurna dan penuh makna. Di bawah ini penulis mengajak pembaca untuk mendalami makna itu satu demi satu, langkah demi langkah. Dimulai dari wudhu hingga salam.
1.   Menyempurnakan Wudhu
            Prof. Leopold Werner Von Ehrenfels, seorang psikiater dan Neurulog berkebangsaan Austria, menemukan sesuatu yang menakjubkan terhadap terhadap wudhu. Ia mengemukakan bahwa pusat-pusat syaraf  yang paling peka ada di dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini, ia menghubungkan hikmah wudhu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut .
                   Dengan senantiasa membasuhkan air segar pada pusat-pusat syaraf Tersebut, maka orang orang akan memelihara kesehatan dan keselarasaan menganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
            Ulama fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Karena daerah yang di basuh dalam wudhu yaitu daerah-daerah yang sering bersentuhan dengan benda asing termasuk kotoran. Maka wajar kalau daerah tersebut yang harus di basuh oleh air wudhu.
Ulama’ tasawwuf menjelaskan beberapa hikmah dari wudhu dengan   menjelaskan bahwa daerah-daerah yang dibasuh oleh air wudhu adalah daerah-daerah yang sering kita gunakan untuk berbuat dosa.

2.  Menghadap ke Kiblat
Kita diwajibkan untuk menghadap kiblat di mana pun kita berada, dengan seluruh badan, dengan niat dalam hati melakukan sholat yang hendak di kerjakan, baik sholat fardhu maupun sholat sunah.
Ada berita yang menakjubkan, bahwa Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Makkah adalah pusat dari planet bumi. Fakta ini telah diteliti melalui sebuah penelitian ilmiah.
          Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet bumi, ia berkata, “ Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?
Para astronot telah mengemukakan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkanya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian website tersebut raib. Sepertinya ada alasan tersembunyi di balik penghapusan website tersebut.
            Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota makkah, tepatnya berasal dari ka’bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ). Hal ini dibuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti dan menghubungkan antara ka’bah di planet bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
3.  Niat
          Adanya penekanan niat pada setiap ibadah yang kita lakukan, bertujuan untuk membantu agar kita mampu menjaga konsentrasi shalat kita. Sehingga, apa yang kita pikirkan hanyalah sholat. Kita sedang berhadapan dengan Zat Yang Maha Segalanya.
          Selain itu, niat juga merupakan pembeda antara satu ibadah dengan ibadah lainya. Seorang yang berdiri menghadapi kiblat kemudian sholat dua rokaat, bias saja melaksanakan sholat wajib ataupun sunah. Dengan niatlah, jenis sholatnya di bedakan.
4.   Sutrah (Pembatas)
Adanya sutrah dalam sholat bertujuan agar setiap orang menghormati dan menjunjung tinggi ibadah sholat. Seseorang tidak boleh lewat di depan orang yang sedang melaksanakan sholat. Ketika diberikan tanda atau batas , maka ia akan lewat di luar tanda atau batas tersebut.
Sebab, orang yang sedang melaksanakan sholat, ia sedang berhadapan dengan Zat Yang Maha Agung. Manusia sebagai hamba-Nya  harus menghormati posisi orang yang sedang sholat. Jika mereka terbiasa memberikan penghormatan dan penghargaan kepada manusia yang di segani, mengapa kepada orang yang sedang mengagungkan Zat Yang Maha Agung, Allah Swt, tidak memberikan penghormatan? ini sebuah ketimpangan. Sutrah ini akan mengingatkan kita akan posisi orang yang sedang sholat.
5.       Mengangkat Kedua Tangan Sejajar Atau Setinggi Bahu Atau Telinga
Ucapan allahu akbar di awal sholat merupakan tanda penetapan hati bahwa kita sedang berhadapan dengan Zat Yang Maha Besar, Allah Swt. Maka, sudah semestinya kita menganggap yang lain sebagai sesuatu yang kecil. Yang besar hanyalah Allah. Yang Maha Besar hanyalah allah Swt.
JIka dikaji secara ilmiah, menurut prof. Van Der Hooven bahwa bacaan allahu akbar jika di ulang-ulang pengucapanya dapat mencegah berbagai penyakit psikologis. Pernyataan ini sangatlah logis. Sebab, semua orang pasti mencari sesuatu yang lebih di luar dirinya. Dan Yang Maha Segalanya hanyalah Allah Swt. Maka, ketika manusia bersandar kepada-Nya, semua masalah kehidupan akan terselesaikan dan beban akan menjadi ringan.
6.            Meletakkan Telapak Tangan Kanan  Di Atas Telapak Tangan Kiri
            Kita tahu bahwa posisi pusar adalah titik tengah antara tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah. Bagian atas tubuh manusia sebagai gambaran dari al-Alam al-Ulmi (alam semesta langit), sedangkan bagian bawah sebagai gambaran dari al-Alam as-Sufli (alam bumi).
            Ketika sholat, manusia meletakan tanganya di antara kedua bagian tersebut. Itu maksudnya, agar jiwa manusia dalam posisi sholat bias mengendalikan keinginanya agar tidak tergesa-gesa untuk naik ke atas langit, menjemput nur Rabbani. Namun ,juga agar mampu mengendalikan jiwanya supaya tidak terseret tarikan-tarikan hasrat keduniawian, yang ada di bawah mereka. Dengan posisi di tengah-tengah ini, manusia akan mampu meraih ketenangan (thuma’ninah) dan meraih kesempurnaan sholat.


7.  Disunahkan Membaca Doa Istiftah ( Pembukaan)
Doa ini juga merupakan refleksi persaksian kita di hadapan Allah Swt. Bahwa dengan sepenuh hati, kita tunduk dan patuh kepada Allah, semua sholat, ibadah hidup dan mati kita hanya untuk Allah SWT. Tidak ada hari yang terlewati. Tidak ada nafas yang berhembus. Tidak ada aktivitas yang bergerak kecuali hanya untuk Allah SWT.
8.  Membaca Ta’awudz
Ketika kita mengucapkan ta’awudz berarti kita telah membentengi diri kita dari goda’an Setan. Kemudian kita membaca al-fatihah sebagai pembuka sholat kita. Di dalam surat al-fatihah tersebut, ada tiga hal penting yang perlu kita hunjamkan dalam hati:
 1. Hakikat ‘ubudiyyah (penghambaan) kita kepada Allah.
 2. Permohonan pertolongan hanya kepada Allah sebagai tempat bersandar atas segala sesuatu,
 3. Dan permohonan agar kita selalu di atas jalan hidayah-Nya, bersama orang-orang yang di murkai allah dan orang-oang yang tersesat setelah mendapat petunjuk.
9.    Rukuk
Rukuk adalah salah satu refleksi penghormatan kepada Zat Yang Maha Agung, Allah SWT. Oleh karena itu, di dalam rukuk, kita harus menghadirkan keagungan Allah SWT dan menempatkan kita sebagai hamba-Nya sebagai makhluk yang hina, lemah, dan penuh kekurangan. Keagungan dan kesempurnaan hanya milik Allah.
Dengan pengakuan bahwa Allah itu Maha Agung, masihkah kita ragu dengan keagungan-Nya? Terlebih jika kita punya masalah dalam kehidupan ini, akankah kita tetap menganggap agung masalah kita? Atau, kita mempunyai atasan kita di tempat kerja kita, atau manusia di mana saja tempatnya, dan apapun posisinya apakah kita memposisikanya lebih agung dari Allah, sehingga membuat kita takut dan khawatir? Sungguh, keagungan Allah tidak bisa di bandingkan dengan apapun dan siapapun.
10. Mengangkat Kepala Setelah Rukuk Dengan Mengangkat Kedua  Tangan Setinggi Bahu Atau Telinga
            Pada posisi ini kita mengucapkan rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah yang telah mencurahkan segala nikmat kepada kita. Dan pada posisi ini juga, kita memberikan pengakuan bahwa Dia-lah Rabb yang kita Sembah . Rabb berarti Zat Yang Maha Memelihara, Yang Maha Menjaga, Yang Maha Perhatian terhadap semua urusan kita, Rabb Yang Maha Mengatur.
11. Sujud
            Ketika anda sujud Anda meletakan dahi Anda di atas tanah, apa yang Anda rasakan jika ada seseorang yang berdiri tepat di atas tempat sujud? Sudah tentu Anda akan merasa hina dan rendah diri. Sebab, Anda merasa bahwa dahi dan kepala Anda adalah bagian yang paling Anda hormati dibandingkan dengan lainya, sementara itu Anda harus sujud di hadapanya. Ini menunjukan bahwa Anda telah menganggap dunia dan seisinya sebagai suatu yang sangat rendah, tidak terhormat, hina. Kemudian Anda bersujud kepada Allah sebagai Zat Yang Paling Mulia, Paling Tinggi kedudukanya, dari pada dunia dan seisinya.
            Sujud juga mengandung makna bahwa Anda telah mampu menundukan rasa sombong Anda dan rasa tinggi Anda di hadapan manusia dan Allah SWT. Seakan ketika sujud, Anda sedang berujar di hadapan Allah, “Ya Allah, Hamba-Mu ini rela meletakan bagian yang paling dimuliakan dan di hormati diatas tanah sebagai sesuatu yang paling hina dan rendah dan selalu diinjak-injak oleh mahluk-Mu. Hamba rela melakukan ini, karena hamba menganggap-Mu sebagai Zat Yang Mahamulia dan Maha Segalanya.”
12. Duduk Iftirasy
            Duduk iftirasy adalah duduk dengan meletakan telapak kaki yang kiri dan mendudukinya, menegakan kaki yang kanan, meletakan kedua tangan di atas kedua paha atau lutut.
          Dan cobalah kita perhatikan hikmah dari setiap bacaanya
1. Pertama, Anda memohon ampunan dari allah, atas segala dosa dan kesalahan karena Dialah Yang Maha Pengampun.
2. Kedua, Anda memohon dicurahkan rahmat-Nya. Rahmat-Nya adalah kasih sayang Allah.
3. Ketiga, Anda memohon diberikan rezeki. Rezeki ini sangat luas makna dan jenisnya. Semua manusia menginginkan rezeki yang banyak dan berkah.
4. Keempat, Anda memohon kesehatan kepada Allah SWT. Tentunya Anda berharap dengan diberi kesehatan, semua aktivitas hidup Anda berjalan dengan lancar, termasuk beribadah di hadapan Allah SWT.
5. Kelima, Anda memoho hidayah kepada Allah sebagai bekal menggapai keselamatan hidup di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat kelak.
6. Keenam, Anda memohon kepada allah agar di cukupkan dari segala kekurangan, baik dalam hal dunia, terutama dalam usaha menghambakan diri kepada Allah SWT.
Sungguh permintaan Anda di hadapan Allah saat Anda duduk ifItirasy ini merupakan sebuah permintaan yang sangat lengkap. Jika Anda sia-siakan kesempatan ini, maka Anda sangat merugi.
13.    Sujud Kedua Dengan Mengucapkan Takbir, dan Mengerjakan Seperti Yang Dikerjakan Pada Sujud Pertama.
          Apabila Ibrahim at-Taimi sujud, lalu burung-burung bertengger di atas  pungungnya, ia seperti pondasi dinding. Anda akan melakukan sujud berkali-kali dalam sholat, namun janganlah Anda anggap hal itu hanya gerakan biasa. Bahkan, jangan sampai menganggap itu hanya sekedar rutinitas saja. Maka, tetapkanlah niat anda dalam beribadah hanya karena Allah. Yang memerintahkan kita untuk bersujud adalah Allah. Dan ingatlah bahwa sujud ini merupaka refleksi penghambaan kita di hadapan-Nya. Apalagi Rasulullah menyuruh kita agar memperbanyak doá saat sujud, sebab saat itu adalah jarak terdekat antara kita dengan-Nya.
14. Mengangkat Kepala Dengan Mengucapkan Takbir Lalu Duduk Sebentar Seperti Duduk Diantara Dua Sujud
                   Gerakan ini disebut sebagai duduk istirahat. Menurut pendapat sebagian ulama, duduk istirahat ini merupakan amalan yang disunnahkan. Karena itu, apabila hal ini ditinggalkan, maka tidak masalah. Tidak ada dzikir atau ucapan yang harus dilafalkan dalam gerakan ini.
Kemudian, bangkit ke rakaat kedua dengan bersandar pada kedua lutut (bila kondisi memungkinkan). Bila tidak mampu, maka boleh bersandar pada alas ( dasar/tempat sujud)
Lalu berdiri dan membaca surat al-Fatihah, dan selanjutnya membaca salah satu surat dari Al-Qurán. Baru setelah itu mengerjakan seperti yang dilakukan pada rokaat sebelumnya.
15. Duduk Tawarruk
Menurut mazhab syafi’iyah, duduk tawarrukberlaku untuk semua sholat, sedangkan menurut mazhab Hanabillah mengatakan bahwa itu hanya untuk sholat yang memiliki dua tasyahud.
Dalam duduk tawarruk ini, kita melafalkan bacaan tasyahud yaitu :
التحيات الله الصالحين أشهد أن لاإله إلا الله وأشهد أن محمد رسول الله ، اللهم صلي على محمد عبدك ورسولك النبي الأمي وعلى آل محمد  كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم المباركات الصلوات الطيبات لله السلام عليك أيها النبي ورحمه الله وبركاته السلام علينا وعلى عباد وبارك على محمد النبي الأمي وعلى آل محمد  كما باركت على ابراهيم وعلى آل ابراهيم في العالمين إنك حميد مجيد      Artinya:
“Segala penghormatan yang berkat solat yang baik adalah untuk Allah. Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatannya. Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh. Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku naik saksi bahawasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah. Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad hamba-Mu utusan-Mu yaitu nabi yang tidak bias menulis dan membaca,dan kepada keluarga nabi Muhammad,  Sebagaimana Engkau selawatkan ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Berkatilah ke atas Muhammad nabi yang tidak bias menulis dan membaca dan atas keluarganya sebagaimana Engkau berkati ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim di dalam alam ini. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung”
16. Salam
،السلام عليكم ورحمة الله وبركات
            Dalam bacaan salam ini, salam ditunjukan kepada siapa saja:
Pertama, salam ini untuk para Malaikat yang berada di sebelah kanan dan kiri. Dalam shalat itu, ada malaikat yang mencatat amal perbuatan manusia di sebelah kanan dan kiri. Ada malaikat hafazhah yang senantiasa menjaga dan memelihara manusia, bahkan ketika shalat subuh ada malaikat yang menyaksikan. Kedua, salam yang diucapkan hamba dalam mengakhiri shalat ke kanan dan kiri mengandung makna simbolik yang bernilai filosofis. Setelah hamba beriman membangun personal communication dengan Allah dalam shalat, maka pada gilirannya energi positif yang dirasakannya akan diaktualkan kepada sesama manusia yang berada di sebelah kanan maupun yang berada di sebelah kiri dalam bentuk perdamaian dan perjuangan untuk mewujudkan kesejahteraan lahir batin. Mengucapkan salam ke sebelah kanan hukumnya wajib, mengisyaratkan bahwa tanggung jawab sosial kaum Muslimin kepada sesame Muslim yang oleh Al Qur’an dinamakan “kelompok kanan” (ash-hab al-yamin) yang memperoleh keselamatan di akhirat, merupakan kewajiban. Tujuan menebar kedamaian kepada mereka yang bukan Muslim adalah untuk mempromosikan kepada mereka bahwa ajaran Islam itu cinta damai. Promosinya bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan nyata (dakwah bil hal).
Dan adapun pengaruh sholat dalam kesehatan juga sangatlah banyak di sini Penulis akan menjelaskan pengaruh sholat dalam kesehatan dari mulai takbiratul ihram hingga salam serta kelebihan-kelebihan dalam sholat.
A.  Takbiratul Ihram
1.    Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.
2.    Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
B.  Rukuk
1.    Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
2.     Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
C.  I’tidal
1.    Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
2.     Manfaat: Ftidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
D.  Sujud
1.    Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
2.    Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
E.  Duduk
1.    Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
2.     Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
F.   Salam
1.    Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
2.    Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah. Beribadah secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar-dalam.





daftar rujukan
  Mustofa, Budiman, 2013. Dahsyatnya Arti Bacaan Sholat. Surakarta: Al-Quds









Tidak ada komentar:

Posting Komentar