Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah semua kondisi dan faktor eksternal (baik hidup maupun tidak hidup) yang mempengaruhi semua organisme. Terdapat dua komponen utama linkungan yaitu:
1. Biotik : makhluk (organisme) hidup
2. Abiotik : energi, bahan kimia, dan lain-lain (Soedianto, 2010).
Lingkungan bagi manusia merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupanya karena lingkungan tidak saja sebagai tempat manusia beraktivitas, tetapi lingkungan juga sangat berperan dalam mendukung berbagai aktivitas manusia di lingkungan, semua kebutuhan hidup manusia telah tersedia sehingga ada upaya yang dilakukan oleh manusia untuk mengexploitasi lingkunganya demi hajat hidupnya. Karenanya, merupakan hal yang sangat wajar bila interaksi manusia dengan lngkunganya akan berlangsung secara berkeindan dan terus menerus. Dengan adanya interaksi ini, maka dapat dipastikan bahwa kondisi lingkungan juga akan dipengaruhi oleh perilaku manusia. Sikap dan perilaku manusia akan menentukan baik dan buruknya kondisi suatu lingkungan. Sebaliknya, bagaimana manusia memperlakukan lingkungan dampaknya akan berpengaruh terhadap kualitas kehidupan manusia itu sendiri (Hamzah, 2013).
Kita harus menyadari bahwa hubungan manusia dengan lingkungan hidup bersifat selkurel (Soemarwoto, 2001:55). Hal ini bermakna bahwa apapun yang dilakukan oleh manusia terhadap lingkunganya, dampaknya akan kembali lagi kepada manusia, baik itu berupa keuntungan maupun kerugian. Seperti dikemukakan oleh (Carry, 1993:56), perilaku lingkungan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti norma subjektif, keyakinan berperilaku, dan adanya control yang berasal dari sumber perilaku dan kesempatan karena itu, keanekaragaman kondisi lingkungan akan menjadi suatu tantangan sekaligus stimulus bagi manusia untuk survive yang selanjutnya akan mendorong manusia untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya agar ia dapat memanfaatkan segala sesuatu yang telah tersedia di lingkunganya secara maksimal. Hal ini menunjukan bahwa antara manusia dan lingkungan terjadi suatu proses saling mempengaruhi yang selanjutnya akan membentuk perilaku pada manusia. Di sinilah sebenarnya awal munculnya permasalahan lingkungan yang sering disebutkan sebagai krisis lingkungan yang tanpa disadari krisis lingkungan hidup tersebut secara perlahan terus mengambah dan mengancam kehidupan manusia. Kenyataan yang dihadapi, pengelolaan lingkungan hidup secara bertanggung jawab sampai dengan saat ini masih memprihatinkan. Ada banyak yang tak mau menyadari bahwa terjadinya berbagai bencana lingkungan adalah akibat perilaku manusia yang mengekploitasi lingkungan tanpa memperhatikan unsur-unsur keterbatasan daya dukung, daya tampung, dan ketahanan lingkungan (daya lenting).
Dalam kehidupan sosial, pengaruh lingkungan pada perilaku manusia dicirikan pada karateristik sosial tertentu pada suatu masyarakat. Hal ini merupakan hasil proses adaptasi dan interaksi manusia terhadap lingkungan tempat ia berdomisili, kita semua tau bahwa perilaku itu merupakan suatu kegiatan yang tidak terjadi secara semena-mena, akan tetapi disebabkan oleh aktivitas yang di lakukan manusia karena adanya rangsangan yang datang dari luar.
Keberadaan lingkungan yang layak huni bagi manusia merupakan suatu kehidupan yang tak dapat diabaikan. Seperti kita ketahui bahwa kehidupan manusia sangat bergantung dan dipengaruhi oleh kondisi dan keberadaan lingkungannya. Lingkungan hidup yang nyaman, menyenangkan, berkecukupan, dan asri merupakan condition sine quanon atau suatu keharusan yang tak terelakkan lagi bagi kelangsungan hidup manusia, dengan demikian kita harus memelihara dan menjaga lingkungan dengan sebaik-baiknya.
Jadi adalah sebuah keniscayaan, tanpa sikap dan perilaku yang positif, serta kearifan pada lingkungan hidup, bukanlah hal yang mustahil bila pada suatu saat bencanalah yang akan menjemput kita. Manusia akan menuai benih yang ia tanam. Karenanya, kita harus sadar bahwa, tujuan upaya pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup itu pada dasarnya adalah untuk kenaikan dan kesejahteraaan manusia juga. Lalu mengapa hal ini terabaikan oleh banyak individu? (Hamzah 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar