Rabu, 13 Januari 2016

Problematika Masyarakat Modern


Oleh: Misbakhul Ilham
            Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata “masyarakat” diartikan “pergaulan hidup manusia “ (himpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang tertentu)[1]. Sementara kata “modern” diartikan “terbaru, secara baru, mutakhir[2]. Dengan demikian secara harfiah kata “masyarakat modern” dapat dimaknai dengan “suatu himpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu yang bersifat mutakhir.
            Dalam kehidupan masyarakat modern, tentu banyak hal yang sering terjadi dikarenakan oleh sebab-sebab yang tidak diinginkan. Karena dalam kehidupan masyarakat modern, banyak masalah karena di satu sisi, modernitas menghadirkan sisi gelap yang menimbulkan akses negative yang sangat luar biasa. Manusia modern melihat segala sesuatu hanya berdasar dan dukur secara material. Sementara pandangan tentang spiritual atau pusat spritualitas dirinya, terpinggirkan. Dengan demikian, manusia modern telah tercebur ke dalam lembah pemujaan terhadap pemenuhan materi semata, namun tidak mampu menjawab problem kehidupan yang sedang dihadapinya.
            Tidak hanya dalam hal materi, problematika Masyarakat modern juga banyak dalam sisi yang lain, misalnya: Poblematika karena hilangnya eksistensi kemanusiaan, kepribadian yang terpecah, karena kehidupan manusia modern dibentuk oleh ilmu pengetahuan yang coraknya kering dari nilai-nilai spiritual. Kemudian problematika dikarenakan disintegrasi keilmuan dan penyalagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena ada salah satu kritikan dari sudut pandang islam, bahwasanya ilmu pengetahuan dan teknologi hanya absah secara metodologi, tetapi miskin dari segi moral dan etika. Sebab berikutnya yang paling mempengaruhi terjadinya problematika kehidupan modern adalah pola hidup seseorang yang materialistik, karena pola hidup ini adalah pola kehidupan yang terlalu menikmati kenikmatan hidup yang mewah dengan gaya hidup modern. Gaya hidup yang dituntut dan dikejar oleh hampir setiap orang sebagai pelaku kehidupan modern  adalah kehidupan yan bebas tanpa batas, baik batas etika kesopanan, moral maupun akhlak[3].



[1] Kamus besar bahasa Indonesia, Masyarakat Modern.

[3] Muflikhin, Akhlak, h.56.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar