Oleh: Misbakhul Ilham
Dalam
kamus besar bahasa Indonesia kata “masyarakat” diartikan “pergaulan hidup
manusia “ (himpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan
ikatan-ikatan aturan yang tertentu)[1].
Sementara kata “modern” diartikan “terbaru, secara baru, mutakhir[2].
Dengan demikian secara harfiah kata “masyarakat modern” dapat
dimaknai dengan “suatu himpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan
ikatan-ikatan aturan tertentu yang bersifat mutakhir.
Dalam
kehidupan masyarakat modern, tentu banyak hal yang sering terjadi dikarenakan
oleh sebab-sebab yang tidak diinginkan. Karena dalam kehidupan masyarakat
modern, banyak masalah karena di satu sisi, modernitas menghadirkan sisi gelap
yang menimbulkan akses negative yang sangat luar biasa. Manusia modern melihat
segala sesuatu hanya berdasar dan dukur secara material. Sementara pandangan
tentang spiritual atau pusat spritualitas dirinya, terpinggirkan. Dengan
demikian, manusia modern telah tercebur ke dalam lembah pemujaan terhadap
pemenuhan materi semata, namun tidak mampu menjawab problem kehidupan yang
sedang dihadapinya.
Tidak hanya dalam hal materi,
problematika Masyarakat modern juga banyak dalam sisi yang lain, misalnya:
Poblematika karena hilangnya eksistensi kemanusiaan, kepribadian yang terpecah,
karena kehidupan manusia modern dibentuk oleh ilmu pengetahuan yang coraknya
kering dari nilai-nilai spiritual. Kemudian problematika dikarenakan
disintegrasi keilmuan dan penyalagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena
ada salah satu kritikan dari sudut pandang islam, bahwasanya ilmu pengetahuan
dan teknologi hanya absah secara metodologi, tetapi miskin dari segi moral dan
etika. Sebab berikutnya yang paling mempengaruhi terjadinya problematika
kehidupan modern adalah pola hidup seseorang yang materialistik, karena pola
hidup ini adalah pola kehidupan yang terlalu menikmati kenikmatan hidup yang
mewah dengan gaya hidup modern. Gaya hidup yang dituntut dan dikejar oleh
hampir setiap orang sebagai pelaku kehidupan modern adalah kehidupan yan bebas tanpa batas, baik
batas etika kesopanan, moral maupun akhlak[3].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar